Penduduk,Masyarakat dan Kebudayaan
1. Analisis oleh anda tentang pertumbuhan penduduk dunia !
Menurut analisa statistik baru, populasi dunia diperkirakan mencapai 11 miliar pada tahun 2100 mendatang. Angka tersebut lebih besar 800 juta jiwa dibandingkan analisa yang dibuat pada tahun 2011 lalu.
Salah satu faktor yang paling berpengaruh terhadap peningkatan jumlah penduduk karena angka kelahiran di Afrika yang tak kunjung turun seperti yang telah diproyeksikan.
"Penurunan tingkat kelahiran di Afrika yang lambat atau bahkan terhenti pada tingkat yang lebih tinggi dari apa yang telah diprediksikan sebelumnya. Hasilnya populasi di Afrika malah meningkat," kata penulis studi Adrian Raftery, seorang ahli statistik di Universitas Washington, seperti dikutip National Geographic dari Live Science
Sumber :http://www.muslimdaily.net/artikel/ringan/penduduk-dunia-akan-mencapai-11-miliar-jiwa-pada-2100.html#.UlZ56X8vm6k
2. Bagaimana hubungan kebudayaan dan
kependudukan?
- HUBUNGAN MANUSIA (PENDUDUK)DENGAN KEBUDAYAAN :
pada akhirnya
terdapat konsepsi tentang kebudayaan manusia yang memberi gambaran bahwa hanya
manusia saja yang mampu berkebudayaan/menghasilkan kebudayaan dan sebaliknya
tak ada kebudayaan tanpa manusia.
HUBUNGAN
MASYARAKAT DENGAN KEBUDAYAAN :
- Masyarakat tidak
dapat dipisahkan dengan manusia karena hanya manusia yang hidup bermasyarakat.
- dimana orang
bermasyarakat akan timbul kebudayaan
- manusia , masyarakat
dan kebudayaan merupakan kesatuan uth karena dari 3 unsur inilah kehiduap
sosial berlangsung
3. Jelaskan 7 unsur kebudayaan dan bagaimana cara memelihara unsur tersebut !
Pengertian Kebudayaan dan 7 Unsur Kebudayaan Universal
Istilah kebudayaan merupakan tejemahan dari istilah culture
dari bahasa Inggris. Kata culture berasa dari bahasa latin colore yang
berarti mengolah, mengerjakan, menunjuk pada pengolahan tanah, perawatan
dan pengembangan tanaman dan ternak. Upaya untuk mengola dan
mengembangkan tanaman dan tanah inilah yang selanjutnya dipahami sebagai
culture.
Sementara itu, kata kebudayaan berasal dari bahasa
sansekerta, buddhayah yang merupakan bentuk jamak dari kata buddhi. Kata
buddhi berarti budi dan akal. Kamu besar Bahasa Indonesia mengartikan
kebudayaan sebagai hasil kegiatan dan penciptaan batin (akal budaya)
manusia seperti kepercayaan, kesenian, dan adat – istiadat.
E.B. Taylor mendefinisikan kebudayaan sebagai hal yang
mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum,
adapt-istiadat, kebiasaan serta kemampuan-kemampuan lain yang diperoleh
manusia sebagai anggota masyarakat.
Menurut Koentjaningrat (1985) kebudayaan adalah keseluruhan
ide-ide, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan
masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar.
Definisi lebih singkat terdapat pada pendapat Selo Soemardjan
dan Soelaeman Soemardi (1964), menurut mereka kebudayaan adalah semua
hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Bila disimak lebih seksama, definisi Selo Soemardjan dan
Soelaeman Soemardi lebih menekankan pada aspek hasil material an
kebudayaan. Sementara Koentjaraningrat menekankan dua aspek kebudayaan
yaitu abstrak (non material) dan konkret (material. Pada definisi
Koentjaraningrat, tampak bahwa kebudayaan merupakan suatu proses
hubungan manusia dengan alam dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya
baik jasmaniah maupun rohaniah. Dalam proses tersebut manusia berusaha
mengatasi permasalahan dan tantangan yang ada dihadapannya.
Terlepas dari perbedaan yang ada di antara pendapat di atas.
Tampak bahwa belajar merupakan unsur penting dari pengertian kebudayaan.
Seperti terlihat pula pada definisi kebudayaan menurut Kroeber (1948).
Menurutnya, kebudayaan adalah keseluruhan realisasi gerak, kebiasaan,
tata cara, gagasan, dan nilai-nilai yang dipelajari dan diwariskan,
serta perilaku yang ditimbulkannya.
Unsur-unsur kebudayaan
Koentjaraningrat (1985) menyebutkan ada tujuh unsur-unsur
kebudayaan. Ia menyebutnya sebagai isi pokok kebudayaan. Ketujuh unsur
kebudayaan universal tersebut adalah :
1. Sistem Religi
Kepercayaan manusia terhadap adanya Sang Maha Pencipta yang muncul karena kesadaran bahwa ada zat yang lebih dan Maha Kuasa.
2. Sistem Organisasi Kemasyarakatan
Sistem
yang muncul karena kesadaran manusia bahwa meskipun diciptakan sebagai
makhluk yang paling sempurna namun tetap memiliki kelemahan dan
kelebihan masing – masing antar individu sehingga timbul rasa utuk
berorganisasi dan bersatu.
3. Sistem Pengetahuan
Sistem
yang terlahir karena setiap manusia memiliki akal dan pikiran yang
berbeda sehingga memunculkan dan mendapatkan sesuatu yang berbeda pula,
sehingga perlu disampaikan agar yang lain juga mengerti.
4. Sistem Mata Pencaharian Hidup dan Sistem – Sistem Ekonomi
Terlahir karena manusia memiliki hawa nafsu dan keinginan yang tidak terbatas dan selalu ingin lebih.
5. Sistem Teknologi dan Peralatan
Sistem
yang timbul karena manusia mampu menciptakan barang – barang dan
sesuatu yang baru agar dapat memenuhi kebutuhan hidup dan membedakan
manusia dengam makhluk hidup yang lain.
6. Bahasa
Sesuatu
yang berawal dari hanya sebuah kode, tulisan hingga berubah sebagai
lisan untuk mempermudah komunikasi antar sesama manusia. Bahkan sudah
ada bahasa yang dijadikan bahasa universal seperti bahasa Inggris.
7. Kesenian
Sumber : http://muhamadganifharuman.blogspot.com
4. Bagaimana hubungan kebudayaan dan kepribadian masyarakat ?
Manusia selain sebagai makhluk individu (perseorangan) mempunyai kehidupan jiwa yg menyendiri
namun manusia juga sebagai makhluk sosial tidak dapat dipisahkan dari
masyarakat. Manusia lahir, hidup dan berkembang dan meninggal dunia di dalam
masyarakat. Menurut Aristoteles (Yunani, 384-322 SM), bahwa manusia itu adalah ZOON
POLITICON artinya bahwa manusia itu sbg makhluk pada dasarnya selalu ingin
bergaul dan berkumpul dengan sesama manusia lainnya, jadi makhluk yg suka
bermasyarakat. Dan oleh karena sifatnya suka bergaul satu sama lain, maka
manusia disebut makhluk sosial.
Terjadilah
hubungan satu sama lain yang didasari adanya kepentingan, dimana kepentingan tersebut satu sama lain saling berhadapan atau berlawanan dan ini tidak menutup
kemungkinan timbul kericuhan. Kepentingan adalah suatu tuntutan perorangan atau
kelompok yang diharapkan untuk dipenuhi. Disinilah peran hukum mengatur
kepetingan - kepentingan tersebut agar kepentingan
masing-masing terlindungi, sehingga masing-masing mengetahui hak dan kewajiban.
Pada akhirnya dengan adanya hukum masyarakat akan hidup aman, tentram, damai,
adil dan makmur.
Dimana ada masyarakat disitu ada hukum Hukum ada sejak masyarakat ada. Dapat dipahami disini bahwa hukum itu
sesungguhnya adalah produk otentik dari masyarakat itu sendiri yang merupakan kristalisasi
dari naluri, perasaan, kesadaran, sikap, perilaku, kebiasaan, adat, nilai, atau
budaya yang hidup di masyarakat. Bagaimana corak dan warna hukum yang
dikehendaki untuk mengatur seluk beluk kehidupan masyarakat yang
bersangkutanlah yang menentukan sendiri. Suatu masyarakat yang menetapkan tata
hukumnya bagi masyarakat itu sendiri dalam berlakunya tata hukum itu artinya
artinya tunduk pada tata hukum hukum itu disebut masyrakat hukum.
Sumber :http://rags-shark-river.blogspot.com
5. Apa yang dimaksud dengan kebudayaan barat ? Bagaimana cara kita sebagai bangsa Indonesia menyaring kebudayaan tersebut ?
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Kebudayaan adalah
sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau
gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan
sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan
adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya,
berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola
perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan
lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan
kehidupan bermasyarakat.
Kebudayaan Barat sudah mendominanisasi segala aspek. Segala hal selalu
mengacu kepada Barat. Peradaban Barat telah menguasai dunia. Banyak
perubahan-perubahan peradaban yang terjadi di penjuru dunia ini. Kebudayan
Barat hanya sebagai petaka buruk bagi Timur. Timur yang selalu berperadaban
mulia, sedikit demi sedikit mulai mengikuti kebudayaan Barat.
Masuknya budaya Barat ke Indonesia disebabkan salah satunya karena adanya
krisis globalisasi yang meracuni Indonesia. Pengaruh tersebut berjalan sangat
cepat dan menyangkut berbagai bidang kehidupan. Tentu saja pengaruh tersebut
akan menghasilkan dampak yang sangat luas pada sistem kebudayaan masyarakat.
Begitu cepatnya pengaruh budaya asing tersebut menyebabkan terjadinya goncangan
budaya(culture shock), yaitu suatu keadaan dimana masyarakat tidak mamapu
menahan berbagai pengaruh kebudayaan yang datang dari luar sehingga terjadi
ketidakseimbangan dalam kehidupan masyarakat yang bersangkutan.
Adanya penyerapan unsur budaya luar yang di lakukan secara cepat dan tidak
melalui suatu proses internalisasi yang mendalam dapat menyebabkan terjadinya
ketimpangan antara wujud yang di tampilkan dan nilai-nilai yang menjadi
landasannya atau yang biasa disebut ketimpangan budaya.
Secara timbal balik, tiap peradaban akan berpengaruh satu sama lain. Hukum sosial berlaku bagi semua peradaban. Peradaban yang maju, pada suatu masa, cenderung memiliki perngaruh yang luas bagi peradaban-peradaban lain yang berkembang belakangan.
Secara timbal balik, tiap peradaban akan berpengaruh satu sama lain. Hukum sosial berlaku bagi semua peradaban. Peradaban yang maju, pada suatu masa, cenderung memiliki perngaruh yang luas bagi peradaban-peradaban lain yang berkembang belakangan.
Perkembangan terknologi, terutama masuknya kebudayaan asing (barat) tanpa
disadari telah menghancurkan kebudayaan lokal. Minimnya pengetahuan menjadi
pemicu alkulturasi kebudayaan yang melahirkan jenis kebudayaan baru. Masuknya
kebudayaan tersebut tanpa disaring oleh masyarakat dan diterima secara mentah.
Akibatnya kebudayaan asli masyarakat mengalami degradasi yang sangat luar
biasa.
Budaya asing yang masuk keindonesia menyebabkan multi efek.
Budaya Indonesia perlahan-lahan semakin punah. Berbagai iklan yang
mengantarkan kita untuk hidup gaul dalam konteks modern dan tidak tradisional
sehingga memunculkan banyaknya kepentingan para individu yang mengharuskan
berada diatas kepentingan orang lain. Akibatnya terjadi sifat individualisme
semakin berpeluang untuk menjadi budaya kesehariannya. Ini semua sebenarnya
terhantui akan praktik budaya yang sifatnya hanya memuaskan kehidupan semata.
Sebuah kebobrokan ketika bangsa Indonesia telah pudar dalam bingkai kenafsuan
belaka berprilaku yang sebenarnya tidak mendapatkan manfaat sama sekali jika
dipandang dari sudut keislaman. Artinya dizaman Edan sekarang ini manusia hidup
dalam tingkat Hidonisme yang sangat tinggi berpikir dalam jangka pendek hanya
mencari kepuasaan belaka dimana kepuasaan tersebut yang menyesatkan umat islam
untuk berprilaku.Budaya asing yang masuk keindonesia menyebabkan multi efek.
Sumber : http://igedesudharma.blogspot.com